Nama Ilmiah: Paradoxurus Hermaphroditus (Pallas, 1777)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Carnivora
Family : Viverridae
Subfamily : Paradoxurinae
Genus : Paradoxurus
Species : Paradoxurus hermaphroditus
Rentang Geografis
Musang Pandan adalah hewan asli ASIA mulai dari ujung Filiphina sampai ujung Barat Kashmir tetapi sebagian besar ditemukan di Indonesia, China Selatan, Himalaya Utara, India Selatan, dan pulau pulau di samudera india. Populasi Musang Pandan terlihat di Indonesia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Selat Sunda, Bhutan, Laos, sri Lanka, Thailand, Vietnam, Kamboja, Nepal, Singapura, dan Malaysia.
Musang pandan juga telah di introduksi (diperkenalkan) ke Papua (Kepulauan Aru), Sulawesi, Maluku oleh Wozencraft pada tahun 2005 dan diperkenalkan juga ke Jepang pada tahun 1800-an..
(Duckworth, et al., 2011; Grzimek, et al., 2004)
Musang pandan juga telah di introduksi (diperkenalkan) ke Papua (Kepulauan Aru), Sulawesi, Maluku oleh Wozencraft pada tahun 2005 dan diperkenalkan juga ke Jepang pada tahun 1800-an..
(Duckworth, et al., 2011; Grzimek, et al., 2004)
Habitat
Musang Pandan adalah hewan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan dan dapat hidup di berbagai habitat. Secara alami mereka hidup di hutan beriklim sedang dan Tropis.
Mereka berburu sendirian, periode aktifitasnya adalah pukul 18.00 sd pukul 04.00.
Pola hidup mereka dipengaruhi oleh distribusi sumberdaya pangan dan predator pemangsa mereka.Musang Pandan bersifat arboreal artinya hewan-hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan atau semak belukar, di habitatnya, Musang Pandan sering dijumpai di Pohon bambu, pohon Aren, Pohon kolang kaling (Pohon Kawung), Pohon Kelapa Sawit, Pohon Palem, dan terkadang di Pohon Kelapa.
Mereka berburu sendirian, periode aktifitasnya adalah pukul 18.00 sd pukul 04.00.
Pola hidup mereka dipengaruhi oleh distribusi sumberdaya pangan dan predator pemangsa mereka.Musang Pandan bersifat arboreal artinya hewan-hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan atau semak belukar, di habitatnya, Musang Pandan sering dijumpai di Pohon bambu, pohon Aren, Pohon kolang kaling (Pohon Kawung), Pohon Kelapa Sawit, Pohon Palem, dan terkadang di Pohon Kelapa.
Seiring perkembangan penduduk, dan berkurangnya habitat mereka, musangpun masuk ke pemukiman penduduk, jika di perkotaan Mereka sering dijumpai melintas diatas kabel listrik, dan bersarang di plafon atau atap rumah, gudang dan tempat-tempat yang gelap dan sepi, terakhir di wilayah bogor ditemukan anak musang di dalam sofa yang sudah rusak di dalam gudang.
seekor musang sedang melintasi kabel listrik diatas pemukiman warga
walaupun mereka arboreal, Sesekali juga mereka turun ke tanah, untuk mencari makan, mengais sampah dan memakan buah buahan milik penduduk, makanya bagi sebagian orang (biasanya petani dan peternak) musang Pandan dianggap Hama.
(Mawardi 2015.; Duckworth, et al, 2011.; Grzimek, et al, 2004.; Nowak, 1999)
Deskripsi Fisik
Umumnya Musang Pandan dewasa, beratnya hanya sekitar 3Kg, dengan panjang tubuh 50cm dan panjang ekor 48cm. Tubuhnya memanjang dan kakinya pendek, Hidungnya menonjol dari wajah kecil mereka, Memiliki Mata Gelap dan Besar, memiliki garis garis di punggung, dan tiga baris totol totol hitam pada sisi tubuhnya, namun ciri ini tidak begitu menonjol pada musang pandan muda, bulu ekor sering dijumpai berwarna hitam full, ujung putih, setengah putih bahkan ada juga yang membentuk cincin berwarna putih, tergantung dari gen yang dikandungnya, memiliki bentuk gigi yang lebih khusus untuk diet omnivora daripada musang lain yang sebagian besar makan daging.
Bayi Musang pandan berusia 46 hari
Musang pandan betina berusia 4 bulan
Musang Pandan memiliki gigi yang lemah dan menunjuk, dan carnassials, yang cenderung lebih pendek dari gigi karnivora berfungsi untuk mengiris daging.
gigi musang pandan
Memiliki kaki plantigrade, musang pandan berjalan seperti beruang dan racoons, dengan ke empat kaki di tanah. Mereka memiliki telapak telanjang, cakar mereka adalah semi-ditarik. Semua fitur ini menjadikan mereka pendaki yang sangat baik dan membantu mereka saat mereka berburu. jantan dan betina dari spesies ini memiliki kelenjar aroma perineum di bawah ekor mereka, menyerupai testis.
Perbedaan kelamin Musang Pandan jantan dan betina
Kelenjar ini terletak dalam dua kantung di bawah kulit perut, dan digunakan untuk menyemprot dalam pertahanan (merasa terancam), untuk menandai wilayah (Biasanya mereka menggesekkan anusnya ke tanah / suatubenda, dan untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
(Mawardi, 2015.; Burton, 1968;. Grzimek, et al, 2004 ; Wemmer dan Murtaugh, 1981)
Reproduksi
Musang Pandan aktif di malam hari dan cenderung bersembunyi sehingga perilaku reproduksi mereka sebagian besar hanya diamati di kebun binatang dan baru baru ini di rumah para pencinta musang di indonesia.
Sistem perkawinan mereka di alam tidak diketahui. diketahui bahwa mereka adalah vivipar dan biasanya melahirkan di cekungan pohon, di dapuran pohon bambu, atap rumah penduduk, dan sempat di temukan melahirkan anaknya di dalam sofa yang rusak di gudang milik penduduk, Meskipun sifat umumnya soliter (Menyendiri tidak berkelompok), musang Pandan pernah terlihat berkumpul di pohon yang sama untuk tidur beristirahat dan untuk kawin dalam jangka waktu 1-15 hari.
(Mawardi, 2015.; Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Hasil penelitian terbaru.
Musang Pandan, memilih bersarang di beberapa tempat:
- Lubang Pohon Mati
(Ditemukan di dalam lubang pohon Aren yang mati, mereka mengambil serabut pohon aren untuk menghangatkan sarang anak anaknya)
- Pertengahan Rumpun Bambu / Dapuran Awi
(Rumpun Bambu yang Sempit, Kerap dan sulit dijangkau oleh pengancam Biasanya dipenuhi oleh daun koleang/Daun bambu kering). Terkadang Ular juga bersarang di tempat ini
- Bagian Atas Pohon Aren (Caruluk)
bersarang diantara rongga rongga batang daun aren.
- Cekungan Pohon Kadaka Alami yang besar.
Sistem perkawinan mereka di alam tidak diketahui. diketahui bahwa mereka adalah vivipar dan biasanya melahirkan di cekungan pohon, di dapuran pohon bambu, atap rumah penduduk, dan sempat di temukan melahirkan anaknya di dalam sofa yang rusak di gudang milik penduduk, Meskipun sifat umumnya soliter (Menyendiri tidak berkelompok), musang Pandan pernah terlihat berkumpul di pohon yang sama untuk tidur beristirahat dan untuk kawin dalam jangka waktu 1-15 hari.
(Mawardi, 2015.; Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Hasil penelitian terbaru.
Musang Pandan, memilih bersarang di beberapa tempat:
- Lubang Pohon Mati
(Ditemukan di dalam lubang pohon Aren yang mati, mereka mengambil serabut pohon aren untuk menghangatkan sarang anak anaknya)
- Pertengahan Rumpun Bambu / Dapuran Awi
(Rumpun Bambu yang Sempit, Kerap dan sulit dijangkau oleh pengancam Biasanya dipenuhi oleh daun koleang/Daun bambu kering). Terkadang Ular juga bersarang di tempat ini
- Bagian Atas Pohon Aren (Caruluk)
bersarang diantara rongga rongga batang daun aren.
- Cekungan Pohon Kadaka Alami yang besar.
Musang pandan mencari pasangan menggunakan tanda aroma dari kelenjar anal mereka, menginformasikan usia musang, jenis kelamin, penerimaan, hubungan kerabat Musang Pandan reseptif seksual sepanjang tahun, dengan siklus estrus (masa masa birahi) rata-rata sekitar 82 hari. Mereka bisa melahirkan sepanjang tahun (tidak ada musimnya), Mereka pergi ke pohon untuk istirahat untuk kawin, melahirkan, dan merawat anak, menghabiskan seluruh periode kawin di pohon pilihan mereka. Setelah periode kehamilan selama 61 - 63 hari.
Musang pandan melahirkan 1-6 anak musang, Mereka memilih cekungan pohon, celah-celah batu, Lubang Pohon Mati, untuk dijadikan sarang. Anak musang lahir dengan mata tertutup dan langsung memiliki bulu yang menutupi tubuh mereka. bayi musang sangat kecil, beratnya hanya sekitar 69gram - 120gram saat lahir. Pada usia 11 hari, mata mereka terbuka dan setelah dua bulan mereka disapih. Setelah usia 3 bulan anak musang sudah dianggap mampu mencari makan sendiri (merdeka) dan di lepas oleh induknya. Musang pandan matang secara seksual sampai mereka berusia sekitar 11-12 bulan.
Musang pandan melahirkan 1-6 anak musang, Mereka memilih cekungan pohon, celah-celah batu, Lubang Pohon Mati, untuk dijadikan sarang. Anak musang lahir dengan mata tertutup dan langsung memiliki bulu yang menutupi tubuh mereka. bayi musang sangat kecil, beratnya hanya sekitar 69gram - 120gram saat lahir. Pada usia 11 hari, mata mereka terbuka dan setelah dua bulan mereka disapih. Setelah usia 3 bulan anak musang sudah dianggap mampu mencari makan sendiri (merdeka) dan di lepas oleh induknya. Musang pandan matang secara seksual sampai mereka berusia sekitar 11-12 bulan.
Musang betina mengalami masa haid (menstruasi) Setiap bulan antara 4-6 hari.
(Mawardi, 2015.; Grzimek, et al, 2004.; Nowak, 1999)
(Mawardi, 2015.; Grzimek, et al, 2004.; Nowak, 1999)
Musang Pandan diklasifikasikan sebagai altrical, yang berarti perawatan kebutuhan anak musang full dari orang tua mereka setelah lahir. semasa muda musang pandan tidak meninggalkan cekungan pohon tempat mereka dilahirkan, sampai setelah mereka disapih.
Musang induk betina bertanggung jawab untuk mengurus anak, menyusui dan bertanggung jawab menyapih mereka.
(Duckworth, et al., 2011)
(Duckworth, et al., 2011)
Umur/Usia
Musang Pandan di alam umurnya sampai 15 sampai 20 tahun. Tercatat mereka hidup lebih lama di penangkaran, yaitu selama 24 tahun 5 bulan.
(Duckworth, et al., 2011)
(Duckworth, et al., 2011)
Tingkah laku
Musang Pandan adalah nokturnal, arboreal, dan sebagian besar soliter. Predasi dan ketersediaan makanan merupakan faktor utama yang menentukan organisasi sosial dan aktivitas musang pandan. Mereka aktif pada malam hari, beristirahat di pohon-pohon di siang hari. Telah dicatat bahwa musang aktif dari senja hingga fajar, menjadi lebih aktif di malam gelap daripada mereka diterangi oleh terang bulan. Mereka cenderung lebih aktif pada awal senja, terkadang ada juga yang mencari makanan Pada siang hari, ketika musang pandan beristirahat, mereka meringkuk di lubang pohon, di dalam celah-celah batu, dan di batang pohon bambu. Ketika persediaan makanan stabil di wilayah mereka, musang pandan biasanya beristirahat di pohon yang sama setiap hari. Diperkirakan bahwa musang pandan mengembangkan perilaku nokturnal mereka sebagai cara untuk menghindari ancaman predator yang aktif pada siang hari. Jantan jauh lebih aktif daripada betina, dan Jantan yang dominan menguasai wilayah lebih aktif daripada yang lain. Semua musang pandan akan lebih aktif ketika persediaan makanan cukup banyak dan ketika predator lebih sedikit berada di luar. Kehadiran makanan juga mempengaruhi musang memiliki wilayah yang tumpang tindih atau tidak. Ketika makanan sudah tersedia di seluruh wilayah, wilayah tidak tumpang tindih, tetapi ketika musang perlu mencari makanan mereka biasanya berjalan ke wilayah lain. Mereka juga pergi dari pohon ke pohon lain untuk mencari buah, terkadang mengais dan menggali melalui tanah untuk cacing. Mereka adalah pendaki ahli, dibantu oleh cakar mereka dan genggaman kaki belakang. mereka bergerak lebih lambat dan perlu mengukur pijakan cabang / batang untuk berpindah dari pohon ke pohon.Musang Pandan cenderung penakut, jika mereka melihat menemukan ancaman dari mahluk yang lebih besar dari tubuhnya, mereka akan menghindar dan lari, Jika memang dia sudah terpojok akan membela dirinya dengan menaikan bulu-bulu di ekornya agar terlihat lebih besar, Membuka mulutnya dan memamerkan taringnya, mengeluarkan suara "Khheeekk" untuk mengusir si pengancam dan mengeluarhan bau pandan yang berasal dari kelenjar dekat anusnya. Tetapi sebenarnya dia akan lebih cuek jika dia tidak merasa terancam.
(Mawardi, 2015.; Duckworth, et al, 2011.; Grzimek, et al, 2004.; Wemmer dan Murtaugh, 1981)
(Mawardi, 2015.; Duckworth, et al, 2011.; Grzimek, et al, 2004.; Wemmer dan Murtaugh, 1981)
Wilayah kekuasaan
Umumnya, musang pandan tetap tinggal dalam wilayah kekuasaan mereka mulai 1,4-50 kilometer persegi. Hasil penelitian penelitian menggunakan radio-tracking collars. Mereka menemukan bahwa Jantan memiliki wilayah yang jauh lebih besar daripada betina, Jantan memiliki wilayah 17 kilometer persegi dan betina hanya 2 kilometer persegi. Sepanjang malam mereka melakukan perjalanan beberapa ratus meter, dengan jarak rata-rata 215 meter, sebagian besar dalam pencarian makanan.
(Duckworth, et al, 2011.; Rabinowitz, 1991)
(Duckworth, et al, 2011.; Rabinowitz, 1991)
Cara berkomunikasi
Musang pandan dapat membuat suara yang terdengar mirip dengan mengeong, menguk-nguk, menggeram. Mereka juga bisa membentak, mendesis, mirip suara meludah ketika mereka merasa terancam khawatir atau diganggu. ketika musim kawin musang pandan biasanya mengeluarkan suara mirip orang menangis, terkadang mirip juga suara bayi manusia menangis, makanya di Indonesia tidak jarang warga menganggap suara itu berasal dari kuntilanak (hantu), padahal dari musanglah sember suaranya. Musang Pandan menggunakan kelenjar bau mereka sebagai sarana utama komunikasi mereka dengan sesamanya. Mereka menandai rentang mereka dengan menyeret kelenjar anal mereka di tanah, dahan, batu, dan apapun yang mereka anggap harus di tandai. Mereka juga mengandalkan aroma-tanda dan tanggapan penciuman untuk berkomunikasi. Mereka mampu mengeluarkan bau mengidentifikasi diri dari kelenjar kelenjar, urin, feses, dan kulit perineum mereka. Mereka menandai substrat didominasi dengan menyeret kelenjar perineum mereka, selain itu tetapi mereka juga menggosok daerah telinga-leher mereka dan tumit, dan tarik anus mereka. Jantan mengeluarkan aroma pandan lebih sering daripada betinanya. Hal ini mungkin karena jantan lebih teritorial dan dominan daripada betina.
(Mawardi, 2015;. Rozhnov dan Yu, 2003)
Makanan
Musang Pandan bersifat oportunistik dan mudah beradaptasi, memakan apa pun yang tersedia; Namun, mereka kebanyakan pemakan buah, mereka lebih memilih buah dan buah-buahan manis, Buah pepaya, kersen(ceri), buah rambutan adalah faforit mereka ketika musim buah datang, bahkan tidak jarang jika mereka juga bisa memakan unggas penduduk jika sudah terlalu lapar karena musim buah telah berlalu di wilayah teritorinya.
Musang Pandan tercatat memakan di lebih dari 35 jenis buah di hutan. di hutan musang sering ditemukan sedang makan di pohon ara, pohon kopi liar, dan pohon palm, makanya peneliti luar menamai mereka dengan sebutan Asian Palm Civet.
Musang tercatat memiliki kemampuan memilih buah yang terbaik. meninggalkan buah yang lain untuk nanti (ditunggu sampai matangnya pas).
Selain buah-buahan, musang pandan sangat menyukai getah dari bunga pohon aren (Arenga pinnata) yang ditemukan di seluruh rentang alami mereka. Getah ini telah digunakan oleh penduduk asli daerah untuk membuat minuman keras manis dengan fermentasi getah gula, yang disebut "toddy", makanya di inggris mereka disebut Toddy Cat.
Mereka juga minum nektar pohon kapas sutra (Ceiba petandra) dan batang pohon Apocynaceae. Selain itu musang juga memakan tikus, burung burung kecil, serangga, seperti belalang, Jangkrik, Kecoak, cengcorang, cacing, telur, reptil, siput, kalajengking, dan banyak lagi.
(Mawardi, 2015.; Burton, 1968; Duckworth, et al, 2011.; Grzimek, et al, 2004.; Wemmer dan Murtaugh, 1981)
Predasi
Karakteristik arboreal dan nocturnal dari musang pandan diperkirakan sebagai mekanisme untuk menghindari predator di siang hari. Mereka tercatat sering diburu oleh kucing besar, seperti harimau dan macan tutul, dan reptil, seperti ular sanca besar dan buaya. ("Musang Luwak", 2012;. Grzimek, et al, 2004)
Peran Ekosistem
Musang Pandan memakan buah buahan dari banyak pohon di wilayahnya, seperti pohon-pohon palem (Pinanga kuhlii dan Pinanga zavana).
kotoran musang setelah memakan buah kopi, jatuh di tanah dan tumbuh menjadi tunas
Pohon Kopi yang disebarkan oleh musang
Posisi musang Dalam Rantai Makanan
(Mawardi Noor, 2016)
Hal yang dianggap menguntungkan oleh manusia dari musang
Di masa lalu, daging musang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti kudis, obat kuat dan lain-lain, hal ini hanyalah mitos yang menjadi sugesti yang berkembang di masyarakat yang sebenarnya dari hasil penelitian tidak ada hubungannya dengan kandungan yang ada dalam daging musang.
Menguntungkan para pemburu liar karena banyaknya permintaan pasar yang membutuhkan musang baik untuk parfum, kopi luwak, bahkan untuk dijadikan peliharaan.
Menguntungkan para pemburu liar karena banyaknya permintaan pasar yang membutuhkan musang baik untuk parfum, kopi luwak, bahkan untuk dijadikan peliharaan.
Manusia juga telah memanfaatkan aroma musang untuk bahan Parfum, dari aroma musang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi pelengkap bahan parfum, dan hasil penelitian aroma musang juga bisa memberika kehangatan. ini terjadi Amerika Utara, Eropa, Afrika Tengah, India, Nepal, Bangladesh dan Vietnam.
Untuk mendapatkan minyak luwak, kelenjar aroma harus keluarkan dengan alat khusus, ini merupakan tugas yang sulit dan jika tidak dilakukan dengan benar, maka akan menyakitkan si musang. Seringkali, industri ini didukung oleh Pemburu yang masuk ke alam liar dan menangkap musang liar untuk mendapatkan minyak mereka.(Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Untuk mendapatkan minyak luwak, kelenjar aroma harus keluarkan dengan alat khusus, ini merupakan tugas yang sulit dan jika tidak dilakukan dengan benar, maka akan menyakitkan si musang. Seringkali, industri ini didukung oleh Pemburu yang masuk ke alam liar dan menangkap musang liar untuk mendapatkan minyak mereka.(Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Manusia juga memanfaatkan musang sebagai penangkap tikus, karena tikus juga bagian dari menu makanan Musang. jadi musang bisa mengendalikan populasi hama.
(Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Musang semakin terkenal karena membantu dalam produksi kopi mahal, Kopi luwak, dengan proses melalui saluran pencernaan musang.
karena menghasilkan rasa kopi yang unik, kopi ini sangat diminati karena musang memiliki kemampuan memilih buah yang terbaik. Luwak Kopi adalah kopi termahal di dunia.
(Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Status Konservasi
Musang Pandan tidak dianggap dalam bahaya kepunahan di Indonesia, Pada tahun 2008 , IUCN mengklasifikasikan spesies sebagai Least Concern seperti itu toleran terhadap berbagai habitat.
Hal ini secara luas didistribusikan dengan populasi besar yang pada tahun 2008 dianggap tidak mungkin menurun. Pada tahun 2012, dinyatakan bahwa penangkapan musang untuk produksi Kopi Luwak, penangkapan untuk bahan parfum, perdagangan untuk hewan peliharaan, mungkin merupakan ancaman yang signifikan untuk populasi luwak liar.
Lain halnya di daerah lain, hukum sudah melindungi mereka, seperti di Sichuan, Cina. Mereka juga dilindungi di bawah India Wildlife Protection Act, 1972, dan mereka terdaftar sebagai rentan di bawah daftar merah di China musang diburu secara berlebihan, dan banyak dijadikan Lauk untuk makan.
Menurut IUCN, musang Pandan kurang perhatian, karena mereka memiliki distribusi yang luas, populasi besar, sangat mudah beradaptasi, dan memiliki kecenderungan populasi stabil.
Meskipun di Indonesia musang pandan saat ini tidak dalam bahaya, habitat merekalah yang terancam semakin lama semakin kecil karena over-logging dan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Beberapa pemerintah telah mulai memantau tingkat penebangan dan membutuhkan pengembang untuk mendapatkan izin atau lisensi untuk melakukannya. Ada juga upaya untuk menanam kembali beberapa hutan yang hilang.
Lain halnya di daerah lain, hukum sudah melindungi mereka, seperti di Sichuan, Cina. Mereka juga dilindungi di bawah India Wildlife Protection Act, 1972, dan mereka terdaftar sebagai rentan di bawah daftar merah di China musang diburu secara berlebihan, dan banyak dijadikan Lauk untuk makan.
Menurut IUCN, musang Pandan kurang perhatian, karena mereka memiliki distribusi yang luas, populasi besar, sangat mudah beradaptasi, dan memiliki kecenderungan populasi stabil.
Meskipun di Indonesia musang pandan saat ini tidak dalam bahaya, habitat merekalah yang terancam semakin lama semakin kecil karena over-logging dan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Beberapa pemerintah telah mulai memantau tingkat penebangan dan membutuhkan pengembang untuk mendapatkan izin atau lisensi untuk melakukannya. Ada juga upaya untuk menanam kembali beberapa hutan yang hilang.
(Duckworth, et al., 2011)
Di
indonesia musang banyak di adopsi sebagai Pets, tercatat sejak zaman
kolonial belanda sekitar tahun 1937 musang sudah dipelihara oleh noni
belanda. Musang adalah hewan eksotis, karakternya yang lucu dan
menggemaskan, memiliki sifat manja dan jinak bila dipelihara dengan
penuh kasih sayang. Musang pandan bisa menjadi teman pelepas rasa penat
dan stress akibat rutinitas sehari hari.
noni belanda berfoto dengan hewan piaraan favoritnya, anjing dan musang yang dia jinakan sendiri.
Musang di istana Bogor tahun 1937
(Mawardi, 2015.; Postingan_triyoga_boeadi@MLI, 16 sept 2014.; Duckworth, et al, 2011.; Nowak, 1999)
Nama dan Sebutan lain untuk musang pandan
- Careuh Bulan (Sunda)
- Musang (sebutan Umum di Indonesia)
- Luwak (Jawa)
- Kandechor (India)
- Marapatti (Kerala India Selatan)
- Uguduwa (sri Lanka)
- Punugu (Tamil)- Palma Algalia (Spanyol)
- Alamid (Filiphina)
- Musang Pulut (Malaysia)
- Musang Pulut (Malaysia)
- Zabada (Arab)
- Toddy Cat (Inggris)
- Asian Palm Civet (Sebutan Umum Internasional)
Nama mereka bervariasi berdasarkan perilaku musang dan wilayah di mana mereka ditemukan.
Ada 30 Sub Spesies yang terdaftar dari Musang Pandan, berikut adalah daftarnya:
1. Paradoxurus Hermaphroditus Hermaphroditus (Pallas, 1777)
2. Paradoxurus Hermaphroditus Bondar (Desmarest, 1820)
3. Paradoxurus Hermaphroditus Musanga (Raffles, 1821)
4. Paradoxurus Hermaphroditus Javanica (Horsfield, 1824)
5. Paradoxurus Hermaphroditus Pallasii (Gray, 1832)
6. Paradoxurus Hermaphroditus Philippinensis (Jourdan, 1832)
7. Paradoxurus Hermaphroditus Nictitans (Taylor, 1891)
8. Paradoxurus Hermaphroditus Setosus (Jacquinot dan Puncheran, 1853)
9. Paradoxurus Hermaphroditus Lingnicolor (Miller, 1903)
10. Paradoxurus Hermaphroditus Kecil (Bonhote, 1903)
11. Paradoxurus Hermaphroditus Canescens (Lyon, 1907)
12. Paradoxurus Hermaphroditus Milleri (Kloss, 1908)
13. Paradoxurus Hermaphroditus Sumbanus (Schwarz, 1910)
14. Paradoxurus Hermaphroditus Kangeanus (Thomas, 1910)
15. Paradoxurus Hermaphroditus Vellerosus (Pocock, 1934)
16. Paradoxurus Hermaphroditus Balicus (Sody 1993)
17. Paradoxurus Hermaphroditus Cochinensis (Schwarz, 1911)
18. Paradoxurus Hermaphroditus Exitus (Schwarz 1911)
19. Paradoxurus Hermaphroditus Canus (Miller, 1913)
20. Paradoxurus Hermaphroditus Pallens (Miller, 1913)
21. Paradoxurus Hermaphroditus Parvus (Miller, 1913)
22. Paradoxurus Hermaphroditus Pugnax (Miller, 1913)
23. Paradoxurus Hermaphroditus Pulcher (Miller, 1913)
24. Paradoxurus Hermaphroditus SACER (Miller, 1913)
25. Paradoxurus Hermaphroditus Senex (Miller, 1913)
26. Paradoxurus Hermaphroditus Simplex (Miller, 1913)
27. Paradoxurus Hermaphroditus Eganus (Lyon, 1916)
28. Paradoxurus Hermaphroditus Laotum (Gyldenstolpe, 1917)
29. Paradoxurus Hermaphroditus Scindiae (Pocock, 1934)
30. Paradoxurus Hermaphroditus Dangfangensis (Corbet dan Hill, 1992)
(Katalog of Life: 28 September 2015)
Tanya Jawab Seputar Masalah Musang
Bagi yang mau sharring dan belajar seputar masalah musang silahkan gabung di group Belajar Rawat Musang → https://www.facebook.com/groups/belajar.merawat.musang/?fref=ts Insya Allah Fast Respond kalo minin lagi Online :D
Semoga Artikel ini bermanfaat untuk semua khususnya untuk Musang Lovers Indonesia, Yuk Selamatkan Musang dan Salam Wangi.
1. Paradoxurus Hermaphroditus Hermaphroditus (Pallas, 1777)
2. Paradoxurus Hermaphroditus Bondar (Desmarest, 1820)
3. Paradoxurus Hermaphroditus Musanga (Raffles, 1821)
4. Paradoxurus Hermaphroditus Javanica (Horsfield, 1824)
5. Paradoxurus Hermaphroditus Pallasii (Gray, 1832)
6. Paradoxurus Hermaphroditus Philippinensis (Jourdan, 1832)
7. Paradoxurus Hermaphroditus Nictitans (Taylor, 1891)
8. Paradoxurus Hermaphroditus Setosus (Jacquinot dan Puncheran, 1853)
9. Paradoxurus Hermaphroditus Lingnicolor (Miller, 1903)
10. Paradoxurus Hermaphroditus Kecil (Bonhote, 1903)
11. Paradoxurus Hermaphroditus Canescens (Lyon, 1907)
12. Paradoxurus Hermaphroditus Milleri (Kloss, 1908)
13. Paradoxurus Hermaphroditus Sumbanus (Schwarz, 1910)
14. Paradoxurus Hermaphroditus Kangeanus (Thomas, 1910)
15. Paradoxurus Hermaphroditus Vellerosus (Pocock, 1934)
16. Paradoxurus Hermaphroditus Balicus (Sody 1993)
17. Paradoxurus Hermaphroditus Cochinensis (Schwarz, 1911)
18. Paradoxurus Hermaphroditus Exitus (Schwarz 1911)
19. Paradoxurus Hermaphroditus Canus (Miller, 1913)
20. Paradoxurus Hermaphroditus Pallens (Miller, 1913)
21. Paradoxurus Hermaphroditus Parvus (Miller, 1913)
22. Paradoxurus Hermaphroditus Pugnax (Miller, 1913)
23. Paradoxurus Hermaphroditus Pulcher (Miller, 1913)
24. Paradoxurus Hermaphroditus SACER (Miller, 1913)
25. Paradoxurus Hermaphroditus Senex (Miller, 1913)
26. Paradoxurus Hermaphroditus Simplex (Miller, 1913)
27. Paradoxurus Hermaphroditus Eganus (Lyon, 1916)
28. Paradoxurus Hermaphroditus Laotum (Gyldenstolpe, 1917)
29. Paradoxurus Hermaphroditus Scindiae (Pocock, 1934)
30. Paradoxurus Hermaphroditus Dangfangensis (Corbet dan Hill, 1992)
(Katalog of Life: 28 September 2015)
Tanya Jawab Seputar Masalah Musang
Bagi yang mau sharring dan belajar seputar masalah musang silahkan gabung di group Belajar Rawat Musang → https://www.facebook.com/groups/belajar.merawat.musang/?fref=ts Insya Allah Fast Respond kalo minin lagi Online :D
Semoga Artikel ini bermanfaat untuk semua khususnya untuk Musang Lovers Indonesia, Yuk Selamatkan Musang dan Salam Wangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar